"Kenapa Mas melakukan itu? Kenapa Mas mempertemukan aku dan dia?"
Sejenak, terjadi keheningan. Candra sudah menduga kalau Bulan akan menanyakan itu padanya. Apalagi ekspresi Bulan sepeninggal Timur sudah berubah jadi dingin. Perempuan itu sepertinya marah, dan dia tahu kalau dia harus menerima kemarahan Bulan karena dia sendiri yang menyebabkan semua ini. Namun apabila dia ditanya apakah dia menyesal, jawabannya adalah sama sekali tidak. Dia mensykuri hari yang berat ini, karena dia sudah membuat langkah maju untuk dirinya dan Bulan. Apa pun hasilnya, yang penting ada proses yang dijalani, dibandingkan hanya diam tenggelam dalam keterpurukan yang berusaha tidak diperlihatkan, atau bahkan disangkal.
"Kenapa, Mas?" tanya Bulan lagi karena Candra tidak kunjung menjawab. Dia kali ini menoleh ke arah lelaki itu dengan berusaha menahan segala emosi yang timbul di hatinya.