"Iya, aku pikir Bu Bulan itu pasti udah pernah 'tidur' dengan Pak Candra. Dari dulu kan mereka sudah kayak suami-istri."
"Iya, tapi nggak nikah-nikah. Mana anaknya pada saling panggil mama-papa."
"Apa Bu Bulan sengaja nggak mau nikah, karena kan beberapa kali yang jemput Kal beda. Ada itu yang wajahnya kayak cindo. Terus kadang remaja tuh."
"Oh, ya?"
"Iya. Aku sering lihat. Apa dia suka merayu laki-laki, ya?"
"Aku juga pernah lihat, sih."
"Pak Candra kira-kira tahu kelakuan Bu Bulan nggak?"
"Memangnya mereka punya hubungan?"
"Kalau nggak punya, ngapain Pak Candra sama putranya datang ke sini hari ini?"
Bulan terpaku di tempat. Hatinya begitu sakit ketika dijadikan bahan pergunjingan di sekolah putrinya. Dia takut hal itu akan kembali berefek pada Kal, sama seperti cerita putrinya tentang dia yang dirundung oleh beberapa teman hanya karena tidak punya ayah.