"Mas!"
Candra yang sedang termenung langsung tersentak. Dia menoleh ke belakang, dan terkejut saat melihat Yasmin ada di pintu ruang kerjanya. Adiknya itu membawa sebuah koper kecil di tangan sambil tersenyum. Kedatangan Yasmin yang tiba-tiba itu langsung membuatnya yang tadi sedang duduk menatap jedela, langsung berdiri. Dia tidak menyangka kalau Yasmin akan datang, padahal selama bertahun-tahun sejak pertengkaran Yasmin dan Bulan di sini, adiknya itu tidak pernah lagi mengunjunginya ke Malang. Hanya dia dan Bhumi yagn kemudian menyempatkan diri datang ke Jakarta untuk menemui orang tua dan adik-adiknya. Maka tentu kemunculan Yasmin di ambang pintu kantornya membuat dia kehilangan kata-kata. Matanya bahkan melebar seperti dia baru saja melihat setan.
"Kamu kapan datang?" tanya Candra heran. Dia menghampiri Yasmin, tapi tidak melakukan apa-apa selain memandangi wajah adiknya dengan kernyitan dalam di dahi.