Timur menatap enggan dan tidak berminat pada ponselnya yang masih tergeletak di atas meja dengna kondisi berdering. Nama yang tertulis di sana masih muncul, hingga membuatnya merasa sangat enggan. Seharusnya dia tidak merasa demikian, apalagi kalua mengingat apa saja yang sudah dilakukan ayah penelepon itu untuk hidupnya. Sayang, dia tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak merasa nyaman setiap kali perempuan itu menghubunginnya. Permepuan itu--Sandra--terus menghubunginya, menanyakan banyak hal, seolah mereka adalah sepasang suami-istri yan sedang tinggal berjauhan. Ingin sekali dia menegur Sandra. Akan tetapi, kondisi lemah Sandra dan rasa sungkannya pada Johan membuat dia tidak bisa berbuat apa pun. Hingga dia terpaksa membiarkan dirinya berada di perasaan tidak nyaman itu terus-menerus.