Mellina membuka pintu kamar Aldi. Sudah pukul tujuh pagi tetapi lelaki itu belum juga keluar dari kamarnya. Biasanya, sebelum pukul tujuh, Aldi sudah berada di meja makan untuk sarapan kemudian berangkat ke sekolah. Pagi ini terasa berbeda, dan Mellina akan mengecek keadaan Aldi dikamarnya.
Mellina menggelengkan kepalanya saat melihat Aldi masih meringkuk dikamarnya. Mellina kemudian mendekat. Mellina duduk di pinggir kasur Aldi. Mellina mengusap kepala Aldi berniat membangunkan anaknya itu. Namun ada yang aneh, suhu tubuh Aldi panas. Aldi demam.
"Aldi, kamu kenapa, nak," panggil Mellina. Mellina tentu saja khawatir. Aldi sangat jarang sakit. Bahkan demam seperti ini sangat jarang menimpa Aldi.
Aldi tak menyahut. Tubuhnya bergetar hebat. Aldi menarik selimutnya dan meringkuk kedinginan dibawah selimut itu. Keadaan Aldi yang lemah seperti ini membuat Mellina takut, takut terjadi sesuatu kepada Aldi.
"Kamu kenapa, sih, nak," lirih Mellina.