Salsha menekuk kedua lututnya sembari memeluk tubuhnya. Ia menangis tersedu-sedu. Keadannya sangat memprihatinkan, dahi yang mengeluarkan darah, serta kedua pipinya terasa nyeri karena tamparan Aldi tadi.
"Salsha lo nggak papa?"
Pintu rumah Salsha di buka dengan tergesa. Bayu berlari dan memeluk tubuh Salsha. "Ya Tuhan."
Di pelukan Bayu, Salsha menumpahkan semua perasaan sakit yang ia rasakan. Di pelukan Bayu, Salsha menangis lebih keras lagi.
"Gue udah yakin ini bakal kejadian. Makanya gue cepat datang kesini. Dan benar, lo di sakitin lagi sama dia."
Bayu mengurai pelukannya. Bayu menatap Salsha dengan nanar dan mengusap pipi Salsha yang memerah. "Ini semua perlakuan bajingan itu kan?"
Salsha mengangguk pelan. Ia menunjuk tasnya yang berada di sofa. "To...long... ambil tas... gue," kata Salsha pelan dan lirih. Ia masih trauma tentang kejadian yang menimpanya.
Tak perlu disuruh dua kali lagi. Bayu meraih tas itu. "Trus?"