"Aku berangkat dulu ya Na, "ucap Bara ketika sudah berada di ambang pintu keluar.
Ana yang mengantar itu mengganggukan kepalanya sambil tersenyum ke arah bara.
Ia terlihat seperti seorang istri yang begitu baik kepada suaminya. Mengantarkan suaminya pergi ke kantor sambil mengembangkan senyum semanis mungkin. Seharusnya hal ini dilakukan oleh istri pertama tapi entah kenapa ia benar-benar ingin melakukan itu dan mengabaikan kara.
Sementara Kara, ia berada di belakang Ana tanpa mengatakan apapun kepada bara. Tangannya ia lipat di atas dada seolah-olah tidak peduli dengan laki-laki yang akan pergi bekerja itu.
Ia memilih untuk tetap menjadi orang yang tidak memberikan perhatian lagi kepada bara, itu adalah sesuatu yang baik untuk dirinya sendiri dan juga untuk bara di kemudian hari.
"Aku pergi dulu ya Kar, "ucap ketika tatapan mata mereka saling beradu tetap satu sama lain.
"Kalau memang mau pergi ya pergi aja. "Jawab kara sinis.