Anna menatap keluar jendela, jam Sudah menunjukkan pukul tiga dini hari namun matanya belum juga ingin terpejam. Kata-kata yang diucapkan oleh Kara tadi masih terus terngiang-ngiang di telinganya. Ia masih belum bisa untuk mencerna Semuanya dengan baik hingga detik ini.
Anna menengadahkan Tangan nya ke luar untuk merasakan air hujan yang jatuh itu. Hujan sudah turun satu jam yang lalu saat ia baru saja sampai ke rumah.
Ia tidak pulang ke apartemen karena ia tahu pasti saat ini Bara sudah ada Disana. Entahlah, ia juga tak tahu setelah berbicara dengan Kara tadi ia jadi tidak menginginkan Bara.
Ketulusan yang ditunjukkan oleh Kara benar-benar menyentuh hatinya. Jika saja ia ada di posisi Kara mungkin ia tak akan bisa untuk melakukan itu. Tapi Kara benar-benar hebat, ia bisa menerima semuanya.
Meskipun tak menutupi kembung bahwa tadi ia juga melihat kesedihan di mata indah wanita yang kini berstatus sah sebagai istri dari laki-laki yang ia cintai itu.