Restu baru melepaskan tangan Anna saat mereka berdua sudah berada di ruangan kerja Restu.
"Kamu kenapa sih Na?" Tanya Restu, tatapan matanya begitu tajam.
Selama berteman dengan Restu ini kali pertama ia melihat restu Seperti ini.
Tapi bukan Anna namanya kalau ia kalah begitu saja, ia tak takut dengan siapapun termasuk Restu.
"Nggak kenapa-kenapa kok Res." Jawab Anna enteng Seolah tak ada apapun yang terjadi hari ini.
"Nggak ada kamu bilang? Jadi siapa yang membuat keributan di restoran tadi itu huh?" Aku sudah lihat ya Na di cctv kalau kamu lah yang salah. Kenapa kamu malah marah dengan pelayan yang tak bersalah itu sih?"
"Jadi kamu lebih milih pelayan itu daripada aku teman kamu?"
"Bukan begitu Na, dia adalah orang yang turut serta dalam melancarkan usaha ku. Lagipula memang benar bukan kalau dia tidak salah, kenapa kamu malah mempermalukan dirinya seperti itu?" Tanya Restu, ia benar-benar tak tahu apa yang saat ini ada dalam benak sahabatnya itu.