"Apa kedua orang tua kita tahu tentang ini?"
Pertanyaan Kara itu membuat Dewa langsung menundukkan kepalanya. Ia menggeleng kan kepalanya dengan pelan.
"Mungkin nggak sih?" Tanya Dewa pelan.
Melihat Dewa yang seperti itu hatinya begitu sakit sekali, ia tahu apa yang saat ini di pikirkan imeh Dewa itu.
"Kenapa nggak? Bukankah kita tumbuh tanpa melihat jati diri kita HM? Kita diajarkan dengan tidak mengenal siapa kita, kita tumbuh seperti anak normalnya yang tanpa kekayaan kak. Apakah kamu ingat itu?"
Dewa menganggukkan kepalanya, "Tapi ini beda Ra, ini tentang hal yang selalu menjadi penentangan."
"Apakah kamu kurang yakin dengan kedua orang tua kita yang pasti akan memberikan izin?" Tanya Kara lagi.
Jujur saja, ia memang agak ragu untuk sebuah Restu dari orang tuanya itu. Meskipun bukan orang tua yang sebenarnya tapi mereka adalah orang yang telah membesarkan Dirinya ini hingga membawa ia sampai pada titik ini.