"Syukurlah kalau begitu Nad. Kamu yang sabar ya. Alhamdulillah kamu masih punya ibu. Aku udah kehilangan sejak kelas 3 SMP Nad," sahut Iwan.
"Ooh ... jadi?" sahut Nadia.
"Iya Nad ... ibuku dulu meninggal karena kecelakaan," sahut Iwan.
"Innalillahiwainnalillahirojiuun. Aku turut berduka cita ya Wan. Sorry, jadi meningatkan kamu," ucap Nadia.
Nggak apa-apa santai saja.
Mereka masih asik ngobrol di kantin. Seorang datang menghampiri.
"Asik sekali kalian berdua ini ya?" sapa Arini.
"Arini? MasyaAllah ... kamu kok bisa di sini? Gimana ceritanya?" sahut Nadia yang begitu kaget melihat sahabatnya tiba-tiba nongol. Nadia langsung berdiri dan memeluk erat Arini.Tentu saja dia sama sekali nggak menyangka.
"Ayo sini makan sama aku dan ... ini Iwan," kata Nadia.
"Dah kenal. Hay ... ," ucap Arini dengan tersenyum ke Iwan. Lalu Iwan pun merangkul Arini.
Nadia terbelalak, melihat ulah kedua sahabatnya.