Jadilah mereka bertiga makan malam bersama setelah sekian lama. Kali ini suasananya sangat berbeda, sejak tadi hanya suara sendok dan garpu yang berdenting mengenai piring.
Mentari sendiri sudah tidak memperdulikan hal itu lagi, dia tidak lagi mengharapkan perhatian lebih seperti dulu lagi. Tujuannya disini adalah untuk makan saja tidak lebih dari itu, karena mamanya sudah mengajaknya jadi Mentari tidak bisa menolak.
"Mas apa kamu sudah dengar kalau di sekolah Selena ada banyak wartawan lagi?" Selesai makan Yuanita kembali membuka obrolan.
Ekspresi wajah Atma langsung berubah saat tuanya membahas persoalan Selena. "Aku sudah tau," jawabnya.
"Terus gimana? Sepertinya masyarakat jadi berubah pikiran karena para wartawan itu, mereka jadi percaya kalau kamu punya anak lagi di SMA Taruna." Yuanita jadi lebih cemas saat ini.
"Aku sudah menyuruh orang untuk menyelesaikan masalah ini jadi jangan khawatir!"