Detak jantung Mentari terasa berhenti sejenak setelah tahu dia sudah ketahuan. Mentari hanya bisa mematung karena dia masih bingung akan menjelaskan tentang alasannya malam-malam begini pergi dari rumah. Baru kali ini juga Mentari terjebak dalam situasi rumit yang dibuatnya sendiri.
Di depannya yuanita menatap tajam ke arah Mentari. Sepertinya kali ini dia sangat marah karena Mentari yang sudah berani keluar dari rumahnya. "Kamu dari mana?"
Kepala Mentari berusaha mencari alasan untuk menjawabnya, tapi sayang sekali kali ini pikirannya buntu. Mentari sudah kepalang basah ketahuan oleh ibunya, dan Mentari juga belum menyiapkan jawaban untuk pertanyaan ini.
"Untuk apa kamu malam-malam seperti ini keluar rumah?" Yuanita kembali bertanya dengan wajah galaknya.
"Emm aku, aku tadi Cuma mau ambil minum tapi ternyata pas sampai disini aku lihat pintu dapurnya kebuka, karena penasaran akhirnya aku coba cek keluar." Ucap mentari sambil berdoa agar Yuanita kali ini bisa percaya dengannya.