Firmansyah pun bertatapan langsung dengan Adistia, "Sebaiknya kau dan keluargamu itu pergi dari rumahku sekarang juga! Jika tidak, maka tanganku yang akan bicara!"
Firmansyah mengepalkan tangannya kuat-kuat, sekaligus memberi ancaman bagi Adistia dan keluarganya yang memang hadir di sana. Ini bukan sekedar ancaman atau bualan semata, tetapi perkataannya sungguh nyata adanya.
Adistia bergeming. Dalam hatinya, dia ingin sekali membalas perlakuan anak tirinya tersebut. Akan tetapi, Adistia diam. Bukan karena tidak berani melawan, tetapi suara seseorang telah mengubah suasana ruangan menjadi lebih menegangkan.
"Atas dasar apa, kau mengusir Nyonya Adistia dari rumahnya sendiri! Sedangkan dirimu, Firmansyah, sudah tidak memiliki hak atas harta milik mendiang Tuan Teguh!" seru orang itu, yang mampu membuat seluruh pasang mata tertuju padanya.