Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My Idol Is A Werewolf

arayan_xander
--
chs / week
--
NOT RATINGS
43k
Views
Synopsis
Demi menguasai Immortality, Luciano Di Nosferas melakukan penyerangan terhadap Cloud Armor, yang tidak lain adalah Kerajaannya sendiri. Claudio akhirnya terbunuh, dan Cloud Armor jatuh ke tangan Luciano. Sementara itu Baron Magnus berhasil menyelamatkan Lars, keturunan Claudio yang menjadi incaran pada Bangsa Vampire dan tentunya Luciano. Baron Magnus membawa Lars ke Alam Manusia, di mana para Bangsa Vampire dan Serigala tidak akan menemukannya. Namun, setelah seribu tahun berlalu akhirnya Bangsa Vampire dan Luciano menemukan Lars, yang tidak lain adalah seorang idola terkenal di Ignea. Lars tidak mengetahui bahwa dirinya adalah keturunan dari Bangsa Serigala, sampai akhirnya dia bertemu dengan Alisa yang membuat Lars menemukan jatidirinya. Mengetahui Lars telah memiliki kekuatannya membuat, Luciano dan Bangsa Vampire ingin menguasai Lars. Namun, Lars menolak. Pertarungan terjadi, pada akhirnya perang antara Bangsa Vampire dan Serigala tidak lagi terelakkan. Siapakah yang berhak menguasai Immortality dan menjadi Penguasa Dua Alam?
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

Chapter 1.

Kelahirannya sudah ditakdirkan. Seluruh kaum Manusia telah menanti lahirnya penguasa baru. Atas penantian panjang akhirnya Sang Pewaris terlahir ke dunia.

"Atas karunia dari para Dewa. Pewaris kerajaan ini telah lahir ke dunia. Dia yang nantinya memimpin negeri ini. Dia juga yang di masa depan akan melindungi tanah air kita. Pewaris Cloud Armor selanjutnya. Pangeran Lars Di Nosferas. Sambutlah kelahirannya!"

Jayalah Pangeran Lars!

Semua pasang mata berseru kencang menyebut nama Lars Di Nosferas, bayi empat puluh hari yang baru saja diperkenalkan ke publik.

Selama ratusan tahun menanti, kerajaan Cloud Armor, yang dipimpin Raja Conte Claudio Di Nosferas, serta Ratu Contessa Viola Di Nosferas itu, akhirnya dikaruniai seorang putra. Dia adalah Lars Di Nosferas.

Penantian panjang itu berbuah manis dengan kelahiran Pangeran Lars, yang nantinya akan memimpin Klan Nosferas, selaku Klan terkuat bangsa Serigala.

Pangeran Lars berada dalam pelukan Claudio, setelah pendeta mengumumkan namanya di hadapan semua orang. 

Tangis haru mengiringi upacara perkenalan Pangeran Lars, sekaligus penobatannya sebagai Pangeran Mahkota kerajaan Cloud Armor.

"Sebelum itu! Aku Conte Claudio Di Nosferas, mengucapkan terima kasih kepada kalian semua, yang selama ratusan tahun telah bekerja keras, melindungi kerajaan ini. Tanpa kalian semua, Pangeran Lars tidak akan lahir. Berkat kalian juga, Pangeran Lars akan menjadi pemimpin kerajaan Cloud Armor selanjutnya. Atas perlindungan kalian. Aku Conte Claudio Di Nosferas, mengucapkan terima kasih."

Claudio menundukkan kepalanya di hadapan ratusan rakyat Nosferas. Tak ada keraguan dalam hatinya untuk melakukan hal tersebut. Sebab, dia tahu tanpa rakyat-rakyatnya, maka tidak akan ada kerajaan Cloud Armor yang sekarang.

"Hidup Raja Claudio!"

"Hidup!"

"Hidup Ratu Contessa!"

"Hidup!"

"Hidup Pangeran Lars!"

"Hidup!"

Tidak sedikit pun terdengar suara tangisan Pangeran Lars, meskipun keadaan sekitar begitu ramai dan berisik. Dia bayi yang tenang, bahkan ketika didekap oleh Claudio pun, Lars tidak mengamuk.

Senyuman merekah di wajah Claudio serta Contessa, ketika memandang lautan manusia yang secara bahagia menyambut kehadiran Pangeran Lars. 

Sebagai orang tua dari Lars, tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan selain kelahiran Lars, yang nantinya akan memimpin langsung Kerajaan Cloud Armor, seperti yang sudah diramalkan.

Rakyat Cloud Armor menyambut kehadiran Pangeran Lars dengan penuh suka cita. Mereka tidak henti-hentinya menyerukan nama Pangeran Lars, serta Raja Claudio.

Pasangan Ayah dengan anak itu terlihat serasi dengan baju yang begitu mewah dan gagah. Begitu juga dengan Contessa. Sebagai Ratu, dirinya sangat memerhatikan penampilan serta sikap saat berhadapan dengan rakyat-rakyatnya.

Hal yang patut dicontoh oleh wanita diluaran sana. Contessa pula menjadi pilar kecantikan bagi seluruh wanita di Cloud Armor.

Semua bahagia, semuanya senang. Claudio telah menyiapkan pesta rakyat yang secara khusus disiapkan untuk pengobatan Pangeran Lars. 

Rakyat Cloud Armor tumpah ruah di jalan. Mereka menikmati setiap acara, serta hidangan yang tersaji dalam pesta rakyat tersebut.

Utusan dari kerajaan Tetangga pun turut hadir dalam perayaan tersebut. Mereka mendapat undangan khusus dari Claudio. Para tamu undangan ditempatkan khusus di ruangan yang tersaji berbagai macam hidangan, serta minuman dari berbagai penjuru negeri.

Claudio tengah duduk di singgasananya, bersama Pangeran Lars yang ada di pangkuannya, serta Ratu Contessa duduk di sampingnya.

Keduanya mengajak Pangeran Lars yang baru berusia empat puluh hari itu berbicara. Kendati belum memahami bahasa yang kedua orang tuanya katakan, Pangeran Lars tetap tersenyum, seolah dapat memahami perkataan Claudio serta Contessa.

"Lihatlah, Sayang. Dia sangat gagah seperti Ayahnya," puji Claudio, sambil mencubit-cubit pipi Lars yang masih kecil itu.

"Benar, Sayang. Biarpun dia masih kecil, tetapi Putra kita sudah memiliki aura Kepemimpinan seperti Ayahnya," balas Contessa, sambil menganggukkan kepalanya yang terlihat seolah sedang mengajak Lars berbicara.

Bayi mungil itu tertawa kecil, seolah mengerti perkataan kedua orang tuanya. Bibirnya yang mungil, serta manik berwarna biru laut miliknya, membuat siapa saja yang melihat dia merasa gemas.

"Anak manis. Siapa namanya? Lars Di Nosferas. Nanti kau akan dikenal sebagai Pangeran Lars dan semua orang akan menyayangi dirimu, Sayangku."

Contessa terus mengajak bicara Lars yang berada dalam pangkuan Claudio. Bayi itu sesekali terlihat menguap. Lalu memejamkan matanya. Namun, tidak berselang lama dia kembali membuka matanya, hal tersebut membuat Lars terlihat lucu.

Claudio tersenyum lepas, dan begitu juga dengan Contessa. Kehadiran Lars, menjadikan kehidupan mereka sempurna. Pernikahan yang dijalin ratusan tahun, akhirnya berbuah manis dengan lahirnya seorang putra, sebagai pelengkap.

"Tuanku."

Di tengah-tengah kebahagiaan keluarga kecil tersebut, seorang wanita yang usianya lebih muda dari Contessa datang menunjukkan, dengan penampilan layaknya bangsawan.

Contessa buru-buru bangkit, mendatangi wanita yang berdiri tidak jauh darinya. "Kemarilah. Kau juga ingin melihat Pangeran Lars bukan?"

Contessa menarik tangan wanita itu dengan antusias. Dia ingin wanita bergaun ungu, serta rambut yang terurai itu, juga merasakan kebahagiaan yang dia serta Claudio rasakan.

"Berikan Lars padaku, biar aku yang menggendongnya." Contessa mengambil Lars dari pangkuan Claudio, dan secara bangga menunjukkan wajah tampan putranya itu kepada Dame Elina Di Nosferas. Wanita bergaun ungu yang baru saja hadir di sana.

"Lihat. Dia tampan bukan? Dia sangat mirip Ayahnya 'kan?"

Dame Elina menunjukkan senyuman terbaiknya, ketika Contessa mendekatkan Lars padanya.

"Dia sungguh mirip Ayahnya. Aku yakin suatu saat, Lars akan menjadi pemimpin yang gagah seperti Ayahnya," ungkap Dame Elina, sambil mengelus-elus pipi Lars.

Lars terlihat sudah memejamkan matanya. Sepertinya dia sudah lelah bermain dengan kedua orang tuanya. Dame Elina tidak banyak bicara, dia menunjukkan senyuman serta ucapan selamat pada Contessa, sama seperti yang lainnya.

"Apa aku boleh menggendongnya?" tanya Dame Elina, sambil mengangkat kedua tangannya, dan mendapat respon cepat Contessa.

"Tentu, saja. Kau juga adalah Ibunya. Jadi, kau juga berhak untuk menggendong dia." Contessa tanpa ragu menyerahkan Lars yang ada dalam gendongannya pada Dame Elina.

Wanita itu secara hati-hati menerima tubuh mungil Lars dalam pelukannya. Di kerajaan Cloud Armor, tidak ada yang tidak mengenal Dame Elina Di Nosferas. Dia adalah Selir dari Claudio Di Nosferas, lebih tepatnya Ibu kedua bagi Pangeran Lars sekarang.

Kendati status Dame Elina adalah Selir, Contessa tidak membedakan Selir maupun Istri pertama. Baginya Dame Elina sudah seperti adiknya, dan tentunya Dame Elina adalah Ibu dari Lars juga.

Ketika sedang asyik berbincang, tiba-tiba seorang pengawal datang menghampiri Claudio. Terlihat pengawal itu seperti sedang ketakutan, seolah ada hal buruk yang ingin dia katakan.

"Tuanku!" Suaranya begitu gemetar. Bahkan tombak yang dia bawa pun, terlihat bergoyang dan tidak stabil.

Claudio yang sedang berbicara dengan tamu undangan pun, segera berbalik badan, "Ada apa? Mengapa kau terlihat gelisah?" Claudio dapat merasakan dengan jelas, kalau pengawalnya itu berada di bawah tekanan.

Contessa yang berada tidak jauh pun merasa penasaran. Dia buru-buru mengambil Lars dari gendongan Dame Elina, berjalan perlahan menuju Claudio.

Pengawal itu tertunduk, bibirnya kelu. Namun, dia berusaha mengatakan semuanya pada Claudio.

"Maaf, Tuanku."

Claudio menaikkan satu alisnya dan begitu juga dengan Contessa. Namun, sebelum pengawal itu bisa menyelesaikan kata-katanya. Tiba-tiba suara lantang bergemuruh.

"Selamat untukmu, Adikku!"