Barulah Amel bernapas lega setelah Alika melepaskan tatapannya. Dia membuang napasnya perlahan-lahan, "Kenapa si dia? Sikapnya langsung berubah," gerutunya yang tentu hanya terucap di dalam hati.
Alika segera memandang pelayan itu kembali, "Apa parfum terbaik yang dimiliki toko ini? Aku ingin melihatnya. Menurut kamar, toko ini memiliki parfum terbaik di dunia. Aku jadi penasaran," ungkapnya antusias.
Pelan itu segera mengangguk, "Benar sekali Nona. Toko kami memang memiliki berbagai macam barang yang terbaik di dunia. Nona tidak salah mendatangi tempat andai Nona ingin mencari barang berkualitas tinggi," ujar pelayan itu dengan hati-hati.
Alika pun tersenyum sumringah karena inilah yang dia ingin dengar, "Baiklah. Tunjukkan padaku parfum terbaik itu," pintanya dengan segera.
Pelayan pun mengangkat bahunya, "Mari Nona. Tempatnya bukan di sini, tetapi di sana. Di antara barang-barang berkualitas tinggi lainnya," tunjukkan tanpa sedikitpun menurunkan nada bicaranya.
