Ruangan VIP. Meneger itu pergi ke sana seperti yang dikatakan bawahan nya tadi. Sebelum masuk pakaian dirapihkan dahulu, jas ditata kembali agar di depan Frans terlihat rapih.
Ha. Ha.... Napas pun coba dia cium, tujuannya agar saat berbicara tidak tercium bau.
Wes.... Di semprotkan pewangi ke dalam mulut, agar bau napas yang keluar pun tercium wangi.
"Baik." Dia mengatur dirinya supaya tidak gugup saat bertatap muka dengan Frans. Dirasa semuanya telah siap, Meneger ini mulai membuka pintu masuknya.
Ckrek.... Di bukanya. "Selamat siang, pak...." Dia masuk seraya menyapa. Tapi, sampai dia dalam dia dibuat terkejut.
Apa yang terjadi? Langkahnya saja tidak dia lanjutkan. Jika memang Frans ada di dalam, lalu kenapa dia tak masui ke dalam dan malah berdiri di bibir pintu masuk nya saja?