"Kemarahan kakak seperti cambukan keras bagi seorang adik. Bukan tidak mungkin seorang kakak marah besar pada adiknya tanpa alasan jelas. Hati kakak yang mana, tidak akan sakit melihat adik terluka."
****
Sampai di rumah. Mobil berhenti secara mendadak. Dari kecepatan penuh hingga akhirnya terparkir tepat di depan pintu rumah. Tidak perlu menunggu, apa lagi sampai tertidur. Aku langsung keluar dari mobil. Berlari cepat menaiki setidaknya ada lima anak tangga yang perlu aku lewati.
Di depan pintu. Kunci mobil aku msukan kedalam saku celana. Lalu, tangan kanan ini hendak memegang pegangan pintu, tetapi sebelum tangan ini menggapainya. Tiba-tiba....
Dur....
Pintunya terbuka secara ajaib. Bukan sulap, bukan sihir. Tanpa perlu didorong, atau ditarik, pintunya terbuka dengan sendirinya.
Sontak terkejutnya aku. Bagaimana tidak kaget, tangan kanan saja belum menyentuh apa-apa, pintunya sudah terbuka. Apa bukan ajaib namanya?
Brak....