"Terima kasih, Teman," ucap Ludra, yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Dia sebelumnya tidak berpikir, kalau akan mendapat dukungan dari Rio. Nyatanya tindakannya itu, mematik simpati dari Rio.
"Kau tidak usah berterima kasih seperti itu. Kita ini adalah teman, dan tim yang kuat. Jadi, simpan kata terima kasihmu itu, dan katakan itu ketika kita menjadi juara nanti."
Rio menaik turunkan satu alisnya. Entah sejak kapan, Rio memiliki rasa percaya diri sebesar sekarang? Lay, yang masih terduduk di sana pun, tidak habis pikir, kalau Rio saat ini sudah berubah.
Sikap Rio, menjadi lebih dewasa. Dia bisa mengambil sikap yang tepat dikesempatan kali ini. Ludra, yang sejak tadi dibuat terkejut itu, tidak bisa mengatakan apa-apa.
Mulutnya terbuka, tetapi tidak ada satu kata pun yang terucap dari bibirnya. Sekarang yang dihadapinya bukan Rio, saat pertama kali bertemu dengannya, melainkan Rio dengan sikap dewasanya.
"Aku pun mendukung kalian, Tim G!"