"Sit ..." Niken sudah lebih dulu meletakkan jari telunjuknya di bibir Ardi sebelum suaminya itu mengakhiri kalimatnya.
"Hus, jangan ngomong kayak gitu ah. Setelah semua yang terjadi di antara kita, masa iya aku masih ngerasa risih di dekat kamu? Enggalah. Malah sebaliknya, aku mulai terbiasa di dekat kamu. Sebentar aja kamu engga ada di sisiku, rasanya kayak ada yang hilang aja gitu," beber Niken tanpa keraguan.
Ardi yang mendengar pengakuan tersebut menjadi tersipu malu dibuatnya, "Kamu jangan menggodaku kayak gitu. Nanti kalau aku lepas kendali bagaimana?" serkanya menahan gugup yang bergejolak di rongga dadanya. Terlebih lagi Niken begitu santai, tidak seperti biasanya yang terkadang formal dalam hal berbicara.
Niken terkekeh geli, menutup mulutnya dengan sebelah tangan, menahan untuk tidak tertawa karena kegemasan suaminya yang begitu lugu, "Kalau lepas kendali, kamu memang ingin apa?" godanya nakal.
