Rudi tidak peduli dengan kehidupan putrinya lagi. Dia terus menyeret Melati walau anak gadisnya itu terus memohon untuk dimaafkan.
Dosanya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Bukan hanya nama baiknya yang tercoreng, tetapi seluruh keluarga harus menerima malu atas perbuatannya yang bodoh itu.
BRUK ..
Tubuh Melati didorong paksa keluar. Dia tersungkur di tanah. Rudi menatapnya penuh kemarahan. Sudah tidak ada kata maaf lagi bagi putrinya itu.
"Pergi kau dari rumahku! Jangan pernah sekalipun kau kembali kemari, dasar wanita murahan!"
Mendengar pernyataan tersebut membuat hati Melati hancur berkeping-keping. Ayahnya menyebutkan dengan wanita murahan, bahkan sudah tidak ingin lagi melihat wajahnya.
Rudi buru-buru masuk rumah dan membanting pintu sampai Melati tersentak. Segera dia berlari ke pintu, menggedor-gedor pintu agar Rudi mau membukakan pintunya kembali.
Melati menangis sekencang-kencangnya sehingga warga yang tidak sengaja lewat menjadi bertanya-tanya.