"Ibu!" sebut ku dari luar sini. Mata ku menatap ke dalam. Di sana hanya ada lorong panjang yang gelap dan tidak berujung. Tapi, di sanalah ibu ku berada.
Aku tak akan berpikir panjang lagi, dan tak mau membuang waktu lama untuk berbasa basi. Aku berlari masuk ke dalam, menuju ibu. Laju ku kencang demi bertemu ibu. Lalu ayah, karena aku berlari dia menyusul ku di belakang.
"Icha!" panggil nya, seraya ikut berlari mengejar. Dia sama seperti ku, yang cemas akan kondisi ibu di sana. Jadi apa boleh dikata kami harus segera pergi, atau tidak kami akan terlambat nantinya.
****
Di ujung rorong. Tertulis UGD di papan depannya. Pintunya masih tertutup dan ada sirine berwarna merah yang menyala cepat, bertandakan ada keadaan gawat darurat di dalam sana.
Aku yang berdiri pun melihat lampu merah itu. Sampai di sini pikiran ini semakin kacau. Ada banyak pikiran dalam otak ku, dan aku memikirkan kondisi ibu ku yang ada di dalam sana.
