Chereads / Terjerat Hasrat Pacar Sahabatku / Chapter 3 - Praktek mantap-mantap.

Chapter 3 - Praktek mantap-mantap.

Dan kalian tau apa yang terjadi padaku malam itu ?? Leon memperkosaku dan parahnya lagi Leon sengaja merekam kelakuan bejatnya tadi malam untuk memperalatku. Gubrak!!! seketika hatiku hancur, jiwa ku sedih menangis tak berdaya.

" Apa yang lu lakuin ke Gue semalem lek" tanyaku dengan kondisi tubuh tanpa sehelai benangpun yang tertutup selimut.

" Hhehe Gue semalem main, lu sih tidur." jawabnya dengan tertawa puas.

" Main?? ini yang lu bilang main?? gue bukan boneka yang bisa dimainin." ucapku dengan marah sembari menghampiri dan menamparnya.

" Udah deh lu gak usah banyak omong Ra, gue punya Vidio kita semalem." ucapnya dengan bengis dan menunjukkan rekaman Vidio yang ada di Ponselnya.

" Bajingan!! Apus gak itu Vidio." caciku dengan emosi yang membara dan mencoba merampas ponsel Leon yang ada di tangannya.

" Etss enak aja, buat koleksi gue nih." ucapnya menghindar dariku.

" Apus Lek gue mohon." pintaku memohon padanya

" Gakpapa sayangku, buat jaga-jaga biar lu gak bisa lepas dari gue." kata Leon sembari menghampiriku dan membelai rambutku.

Aku terdiam, kaku tanpa suara. Aku marah, aku kecewa, aku sedih aku merasa hancur tetapi aku bingung harus bagaimana. Aku hanya bisa pasrah dengan semua ini.

*

Leon mengajakku untuk bermain kembali sebelum kami pulang. Tetapi Aku menolaknya, sayangnya Leon tidak mau mendengar alasan apapun dariku. aku dipaksa olehnya, jika aku tidak mau menurutinya aku diancam akan di sebar luaskan Vidio semalam. Aku bingung aku takut tetapi tidak dapat berbuat apa-apa selain menurutinya.

" Ra yok main lain sebelum gue anter lu pulang." ajaknya padaku

" Gak, Gue gak mau." tolakku tegas padanya.

" Yakin Lu gak mau?? mau gue sebarin Vidio semalem??." ancamnya

" Eehh jangan donk lek, gila apa lu!!." jawabku marah padanya.

" Ya udah makannya nurut aja ya Zura sayang". ujarnya sembari mulai mendekatimu dan mulai meraba badanku.

Aku diam, pasrah ketika Leon melakukannya padaku. Ketika Leon mulai mencium bibirku perlahan aku mulai menikmati perlakuannya kepadaku.

" Ya ampun emang bener seenak ini yang namanya surga duniawi, baru pertama kali gue ngerasain ginian, ternyata enak banget!! " gumamku dalam hati.

**

Leon mendorongku ke atas ranjang. Dia mulai melakukan aksinya yang membuatku mabuk kepayang, sampai - sampai membuat ranjang seperti ambruk terguncang karena genjotannya.

" Ahh Lek pelan-pelan." ujarku mendesah.

" Enak kan Ra??." tanya Leon kepadaku

" Ahhh ahh aw." desahku

" Udah jangan malu-malu. Kan gue udah bilang kek ginian tu enak Ra." ucapnya menggodaku.

" Ahh iya lek, tapi pelan-pelan sakit." pintaku padanya.

Semakin lama, semakin ganas dan cepat Leon menggenjotku.

" Ahh ahh pelan-pelan lek, ah ah aww sakit lek, pelan-pelan, ah ah awh." desahku memintanya untuk bermain pelan. Tetapi, semakin aku mendesah semakin Leon menjadi-jadi dengan perbuatannya.

Tak lama setelah itu...

" Ah Ra, gue mau keluar nih, ah." desah Leon kepadaku.

" Gue keluarin di dalem yah." pintanya.

" Ahh ehh jangan Lek, diluar aja gue takut hamil." ucapku pada Leon

" Ahh tapi gue pengen keluar didalem Ra." pintanya lagi kepadaku.

" Enggak lek jangan." jawabku sembari mendorong tubuhnya.

Leonpun terdorong dan mengeluarkan cairannya di luar.

Leonpun lemas, capek, dan terkapar, Akupun sama sepertinya. Tetapi aku benar-benar merasakan nikmat yang amat dahsyat malam ini.

***

" Makasih ya Ra." ucap Leon kepadaku sembari mencium dan mengelus pipiku.

Aku hanya terdiam tidak berbicara apapun kepada Leon hingga akhirnya, kamipun tertidur pulas karena kecapean.

Beberapa jam berselang hari mulai sore dan Akupun terbangun. Aku bergegas membangunkan Leon dan mengajaknya pulang karena hari sudah mulai malam.

" Lek, lek bangun lek, udah sore nih ayo kita pulang." ucapku membangunkan Leon.

" Emm apa sih Zura sayang." sahutnya dengan mata belum melek seluruhnya

" Bangun lek bangun, ayo kita pulang udah sore nih nanti Reza nyariin gue." pintaku padanya dengan menarik tangannya agar bangun.

" Iya iya gue bangun." jawab Leon dengan mengucek-ngucek matanya.

Akupun bergegas mandi membersihkan tubuhku. Selesai aku mandi, Akupun memakai baju baru yang telah dibelikan Leon kemarin. Kemudian Akupun membereskan barang-barangku dan pergi dari sana.

" Lek ayok cepet, udah malem ini nanti Reza nyariin gue." ucapku kesal kepada

Leon.

" Sabar sih sayang, santai!!." tuturnya padaku dengan santai sedang merapikan bajunya.

Akupun lantas mencari Hpku ingin menelepon Reza dan ternyata Hpku sengaja dimatikan oleh Leon .

" Lu matiin Hp gue dari semalem??". tanyaku marah pada Leon .

" Ya iya lah biar gak ada yang ganggu kita berdua. Oh iya tenang aja gue udah Wa Reza kalo lu lagi nginep di tempat teman SMA lu." jelasnya padaku .

" Ih Leon sebel banget gue sama lu." ucapku dengan geram padanya.

" Ayo sih lek, lelet banget lu jadi cowok." desakku pada Leon.

" Iya iya ini udah ayo pulang." jawabnya dengan muka ceria tanpa bersalah sama sekali.

Leonpun menggandengku keluar tetapi aku tidak mau karena aku sangat marah padanya.

" Dih sini gue gandeng." ucapnya padaku

" Ogah gue digandeng sama lu." jawabku dengan sinis

" Dih berani ngelawan ya lu sama gue. gue sebarin Vidio lu baru tau rasa lu." ancamnya padaku sembari menarik paksa tanganku.

****

Aku sangat jengkel padanya, Tetapi aku tidak bisa membantah perkataannya. Akhirnya akupun digandengnya keluar dari hotel masuk kedalam mobil dan diantarnya aku pulang.

" Eh jangan lupa beli seblak pesenan Reza dulu, pasti ini dia marah banget sama gue." ucapku khawatir

" Iya iya gampang seblak langganan Reza di dekat taman itu kan." tanya Leon padaku memastikan

" Iya yang di deket taman komplek itu." jawabku mengiyakan

" Eh lu anterin gue sampe taman aja gak usah sampe kedepan gang nanti ketahuan Reza bisa mampus gue." pintaku pada Leon karena khawatir akan ketahuan oleh Reza.

" Beneran cuma sampe taman aja gak sampe depan gang sekalian." tanya Leon lagi

" Iya sampe taman aja sekalian beli seblak." pungkasku meyakinkan

" Ya udah oke. Terserah lu aja". ucap Leon padaku.

" Btw makasih ya Ra lu udah mau nemenin gue, udah buat buat gue seneng, buat gue heppy, buat gue melayang pokoknya. Emang sih lu cewek paling enak selama ini yang pernah gue coba." pungkas Leon

" Memang bener-bener bajingan ya lu lek, gue cewek keberapa yang udah lu buat rusak." ocehku padanya dengan marah sembari meliriknya dengan mata sinis.

" Udah jangan marah-marah Ra nanti cantiknya ilang loh. Tapi lu juga menikmati kan?? udah deh jangan munafik." ledek Leon padaku.

Aku menatapnya dengan sinis, Aku diam , Aku sama sekali tidak berbicara sepatah katapun dan Aku tidak menggubris ucapan Leon yang membuatku kesal.