Chereads / Terjerat Hasrat Pacar Sahabatku / Chapter 4 - Pulang kerumah.

Chapter 4 - Pulang kerumah.

Kamipun sampai di taman, dan Akupun turun dari mobil Leon untuk pulang .

" Dah nyampe Ra." ujar Leon padaku.

"Iya gue tau." sembari membuka pintu mobilnya.

"Beneran gak mau gue anter sampe depan gang Ra." tanya Leon padaku.

" Gak usah makasih, gue bisa pulang sendiri." jawabku dengan ketus.

" Yakin nih." tanyanya lagi.

" Gue bilang gak usah ya gak usah, punya kuping gak sih lo?? cerewet banget jadi cowok, ngeselin banget!!." jawabku dengan jengkel.

" Ya udah deh iya. Udah donk Ra jangan marah-marah lagi, makin gemes gue kalo liat lu marah-marah gini". Rayu Leon padaku

" Udah deh gak usah banyak omong lu. Cepet pulang aja sana, gedek gue liat lu." tuturku berjalan meninggalkan Leon

" Ya udah, ati-ati ya beb." ucap Leon sembari melambaikan tangannya.

Aku tidak menggubrisnya sama sekali, aku langsung berjalan menuju tukang seblak langganan untuk membelikan pesenan si Reza.

" Bang, seblaknya 2 yah." ucapku pada Abang tukang seblak.

" pedes, apa enggak nih neng." Tanya Abang seblak padaku

" Sedeng aja bang." jawabku

" Eh gak usah pakek kerupuk ya bang." pesanku pada Abang seblak.

" Oke neng, ditunggu yah." ucapnya.

Akupun menunggu seblak pesananku sembari bermain Hp. Aku membuka wa serta aplikasi sosmed lainnya. ketika aku membuka Wa, ternyata banyak pesan dan vicall dari teman-temanku terutama si Reza. Aku segera menelponnya memberi kabar bahwa aku telah pulang dan sedang membeli seblak untuknya di taman....

" tut tut tut tut tut." bunyi Hpku ketika menelfon Reza.

" Hallo Rez." ucapku ketika Reza mengangkat telponku.

" Hallo Ra, Lu dari mana aja sih ditelfon gak diangkat." sahut dan tanya Reza penasaran.

" Ehh nanti gue ceritain kalo udah dirumah yah Rez. Ini gue udah didepan ditaman lagi beliin seblak pesenan lu." Jawabku

" Ya udah cepet pulang lu yah Ra, gak usah lama-lama." perintah Reza padaku.

" Iya siap Kanjeng ratu." Jawabku dengan usil.

Telepon ku matikan, aku duduk sembari menunggu seblak pesananku. Nunggunya memang agak lama karena emang ini seblaknya enak jadi banyak yang antri. Akhirnya seblak pesanankupun jadi...

" Ini neng seblaknya." ucap Abang seblak

" Oh iya, ini bang uangnya, makasih yah bang." ucapku pada abang-abang seblak berterima kasih.

Akupun kemudian bergegas pulang kerumah. Aku berjalan secepat mungkin agar cepat sampai. 5 menit aku berjalan, sampailah aku di depan Rumah....

" Tok tok tok." suara pintu ku ketuk.

" Iya, sebentar." Sahut Reza dari dalam berjalan membukakan pintu untukku.

" Bahhh." ulah jahilku membuatnya kaget.

" Eh kaget gue njirr. seneng bener buat orang jantungan." ucapnya kesal padaku .

" Heheh sorry sorry Rez, kaget yah." tanyaku bercanda padanya.

" Gak lucu." jawabnya dengan muka jutek.

" Udah-udah gak usah manyun. Nih seblak pesenan lu, cepet kita masuk gue udah laper nih." ucapku sembari memberikan seblak kepada Reza

kamipun berjalan menuju dapur untuk menikmati seblak yang telah aku beli tadi.

*

Kami makan seblak dengan lahap tanpa ada perbincangan di sela makan kami. Akhirnya selesai aku makan seblak Akupun lantas kemudian mandi karena sudah capek ingin merilexkan badan .

" Emm akhirnya selesai juga ni makan seblak. Gue mau mandi dulu yah Rez." pamitku pada Reza

" Emm Ya udah sana gue udah nyiapin air panas tu buat lu mandi." kata Reza memberitahuku

"Ughh lu emang sahabat terbaik gue, paling ngertiin gue, the best pokonya." ucapku sembari memeluknya.

" Ya iyalah gue kan paling pengertian sama lu, kalo kagak gue siapa lagi yang perhatian sama lu. lu kan jombo hahahah." Ledeknya padaku.

Dadaku seolah sesak ketika mendengarnya berkata seperti itu. Aku lantas berfikir, aku adalah orang terjahat yang ada di dunia ini karena sudah menusuk sahabatku sendiri yang jelas-jelas perhatian dan baik padaku. Disitu hatiku terombang-ambing antara rasa bersalah dan rasa bahagia karena telah dekat degan Leon. Lantas aku harus bagaimana?? Aku bingung, aku tidak bisa memilih, batinku tertekan aku tidak tau harus berbuat apa. Untuk sementara waktu hal yang bisa aku lakukan hanya berpura-pura dan menyembunyikan semua ini dari Reza.

" Ya udah gue mandi dulu yah!! gerah banget nih badan gue." ucapku

" Ya udah gih sana jangan lama-lama."

Akupun lantas bergegas kekamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Aku juga keramas, aku mandi wajib karena telah bersetubuh dengan Leon kemarin malam.

" Byur Byur Byur." suara siraman air ketika aku mandi. " Segernya". gumamku dalam hati. Tak lama Akupun selesai mandi dan bergegas masuk kekamar untuk berganti baju. Kebetulan aku dengan Reza 1 kamar, padahal dirumah itu ada 3 kamar tapi kami memilih untuk sekamar berdua.

Sesampainya dikamar Akupun diledek oleh Reza karena aku keramas malam-malam.

" Eh mau kemana lu, malem-malem keramas?? hayo lu kan dari luar semaleman gak pulang jangan jangan?? jangan jangan lu abis mantap-mantap sama temen SMA lu?? Hayo ngaku!!." goda Reza padaku sembari tertawa

" Eh eee enak aja lu, enggak lah. Gue keramas kan karena pengen seger aja capek abis berpergian jauh." sangkalku padanya.

" Iya deh iya, gue cuma becanda kali Ra jangan dibawa serius. kok jadi baperan gini gara-gara semaleman gak pulang kerumah??." tanyanya bingung

" Lagian sih lu ngomong kek gitu, lu kan tau gue lagi capek." jawabku dengan kecut

" Iya - Iya sorry gue minta maaf kalo becanda gue kelewatan." mohonnya sembari memelukku.

" Iya gakpapa tapi gak boleh ulangin lagi yah, janji?." pintaku padanya sembari mengulurkan jari kelingking.

" Janji." ucap Reza melingkarkan jari kelingkingnya padaku.

" Ya udah, ayok tidur lu kan kecapekan abis dari luar." Ajak Reza padaku.

" Iya nih badan gue capek banget, kita istirahat aja yah ." ucapku sembari menidurkan tubuhku diatas ranjang.

Dan akhirnya kami berdua tidur dengan pulas karena kami sama-sama kecapekan.