BAB 221. PEMANDANGAN YANG INDAH
Tubuh seperti beranda di ambang awan yang menyejukkan. Tubuh yang gemetar merasakan klimaks yang paling nikmat di setiap gerakan Fan Bai yang semakin cepat.
Kedua tangan yang singgah di bahu Fan Bai ia cengkram dengan erat. Sampai membuat luka cakaran kukunya yang panjang.
Mendapati Wushuang yang sangat menyukainya, Fan Bai semakin liar. Menarik kaki kiri Wushuang dan semakin menahannya. Pria itu sudah merasakan berada di dalam puncak dan siap untuk ditumpahkan.
Wushuang yang sudah tak tahan menumpahkannya lebih dulu. Membanjiri area pedang yang tertusuk sampai mengeluarkan suara decitan di bawah. Fan Bai tersenyum puas.
Tidak lama pria itu pun yang memuntahkan cairan putihnya ke dalam liang Wushuang. Terasa hangat yang membuat pikiran melayang. Keduanya terengah-engah dengan berpelukan erat.