"S-siapa Anda?" tanya Pejabat Song setelah mendengar nyonya yang telah membuka tudung penutup wajahnya itu mengutarakan keinginannya untuk bertemu dirinya.
Arogansi yang sempat menyelimuti diri Pejabat Song perlahan sirna seiring dengan aura misterius dan elegan yang ditebarkan sosok wanita yang tak dikenalnya itu. Pupil pejabat junior itu mengecil, menunjukkan ketakutannya yang cukup besar pada wanita itu.
"Kau tak perlu mengenalku, Pejabat Song. Sudah cukup hanya diriku saja yang mengenalimu. Apa itu terdengar tidak adil bagimu?" balas wanita itu dengan tenang.
Wanita itu kini meraih sepasang sumpit yang masih tersimpan rapi di atas meja dan memperhatikan alat makan tersebut, seolah sepasang sumpit itu adalah sesuatu yang sangat menarik dibandingkan memperhatikan ekspresi ketakutan yang di pancarkan Pejabat Song saat ini.