Jeonha kali ini sudah bertindak sangat keterlaluan menurutku. Jeonha benar-benar tak menganggapku sebagai seorang pemimpin dari keputren istana. Bukan sekali dua kali, beliau berlaku sesuka hati, mempermainkan aturan yang telah kutetapkan di keputren istana. Aku jelas tak bisa lagi berdiam diri menyaksikan kesewenangan Jeonha mengabaikan aturan yang telah kubuat. Terkhusus pada Hong Gwi In.
Hong Gwi In memang masih berada dalam masa hukuman kurungan yang kuberikan tempo hari. Wanita istana itu harus tinggal di kediamannya dan tak diperbolehkan pergi selangkah pun. Alasanku memberikan hukuman ini sangat jelas jika wanita itu sangat berbahaya dan bahkan tak segan untuk mencelakaiku. Jujur saja, aku merasa khawatir wanita licik itu akan mengacaukan segala hal yang telah kususun demi mempersiapkan acara penobatan tempo hari.
