Chereads / THE QUEEN SEOHYEONG / Chapter 18 - Page 17 : Bukti Tak Terduga

Chapter 18 - Page 17 : Bukti Tak Terduga

Suara kicauan burung menyambut datangnya hari terdengar di seluruh penjuru istana. Alunan musik alam tersebut seakan menjadi pertanda bila hari telah berganti dan bersiap menyambut datangnya Sang Matahari untuk bertakhta di langit.

Sementara alam memberikan tanda akan di mulainya aktivitas harian, para menteri istana yang pagi ini terlihat memenuhi gerbang utama istana. Silih berganti, para menteri yang berpapasan saling mengangguk singkat yang lalu melanjutkan aktivitasnya sebelum nanti akan bertemu di balai istana, untuk menyelenggarakan pertemuan Dewan Istana.

Jika diperhatikan dengan baik, ekspresi yang tergambar di wajah para menteri pagi ini terlihat cukup gelisah. Ekspresi resah yang terlihat di wajah para menteri bukanlah tanpa sebab. Malam tadi, Raja Uiyang mengirimkan pesan yang menyampaikan topik pertemuan utama hari ini. Dan topik itulah yang membuat seluruh menteri merasa cemas.

Hingga waktu pertemuan Dewan Istana dilaksanakan, awan gelisah itu tak berhenti membayangi wajah para menteri. Meski para menteri itu telah berdiskusi dan menyiapkan beberapa strategi menghadapi kemungkinan – kemungkinan yang terburuk saat pertemuan. Bahkan, saat suara Kasim Han di halaman yang memberitahu kedatangan Raja Uiyang, kegelisahan terpeta semakin nyata.

Melangkah cepat, Raja Uiyang bergegas masuk ke dalam aula dan menuju singgasananya. Pria berjubah merah itu dapat merasakan atmosfir gelisah yang tersebar di seluruh penjuru ruangan. Setelah seluruh menteri memberi salam hormat padanya, Raja Uiyang tak ingin menunda topik utama lebih lama.

"Kasim Han, tolong bawakan dekrit kerajaan dan berikan pada Menteri Yoo!" perintahnya dengan suara menggelegar.

Tanpa banyak bicara, Kasim Han mengangguk singkat dan menyerahkan dekrit yang sedari tadi dibawanya pada Menteri Yoo. seluruh perhatian para menteri kini tertuju pada Menteri Heo.

"Aku mengangkat dan memberikan izin pada Menteri Yoo menjadi ketua dalam penyelidikan kasus keguguran yang dialami Hong Gwi In."

Menteri Min tak lagi mampu menahan rasa terkejut juga kemarahannya mendengar Raja Uiyang yang langsung memberikan dekrit pengangkatan pada Menteri Yoo. Jika sampai Menteri Yoo benar – benar menjadi ketua penyelidikan kasus Hong Gwi In, Menteri Min dapat memastikan posisi Sang Ratu, pasti dalam masalah besar.

Menteri Min bukanlah seorang pejabat istana yang baru terjun ke dalam dunia politik istana satu atau dua tahun. Pria tersebut telah mengabdikan dirinya sejak muda masuk ke dalam lingkaran terdekat keluarga kerajaan, bahkan ia memiliki pelindung yaitu Sang Kakak—Ibu Suri Min. Dengan intuisinya, Menteri Min sangat yakin jika fraksi politik pesaingnya tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk menyingkirkan Ratu Heo dari tahta Ratu dan membiarkan Selir Hong mengambil alih. Tentu, Menteri Min tak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

"Jeonha, bagaimana mungkin Anda langsung memberikan dekrit pengangkatan tanpa mendiskusikan terlebih dahulu dengan kami?"

Raja Uiyang mengangkat wajahnya dan memfokuskan perhatiannya pada Menteri Min. Sorot kebencian terpancar begitu nyata dari kedua manik Sang Raja pada pamannya. Seringai sinis muncul di kedua sudut bibir Raja Uiyang.

"Aku seorang Raja. Kenapa aku perlu mendiskusikan segala hal dengan kalian?"

Perang tatapan dingin antara Raja Uiyang dan Menteri Min tak terelakkan. Balai istana sekali lagi menjadi saksi bisu perdebatan antara Raja Uiyang dengan fraksi pendukung ibunya. Sang Raja terlihat begitu muak dengan fraksi yang menjadi bukti nyata pengaruh Sang Ibu—Ibu Suri Min, dalam pemerintahan Raja Uiyang. Tanpa Sang Raja tahu jika fraksi lainnya berusaha mengamati sebaik mungkin untuk berusaha mengambil kesempatan.

~TQS~

Hong Kyubok tak mampu menutupi ekspresi bahagia yang melingkupinya. Bahkan, senyum terus menghiasi kedua sudut bibirnya kala pinggir cawan telah menyentuh ujung bibirnya. Sungguh, Kyubok tak menyangka jika langit mempermudah segala rencananya.

Serupa dengan yang dirasakan Kyubok, Ibu Suri Agung Park pun tersenyum lebar. Bahkan wanita tua tersebut tak ragu melantunkan tawanya. Ibu Suri Agung Park kembali melemparkan tatapan bangganya pada Kyubok. Dalam hatinya, wanita istana itu tak meragukan intuisinya yang menjatuhkan pilihan pada Kyubok sebagai pionnya dalam permainan politik wanita istana.

"Kami sangat mengandalkanmu, Daegam. Bisakah kau memastikan jika hasil akhir dari penyelidikan ini sesuai dengan yang kami inginkan, Daegam?"

Ibu Suri Agung Park mengangkat wajahnya dan menatap lurus Menteri Yoo yang duduk tepat di depannya. Meski wajah tuanya memasang senyum lebar tapi kedua maniknya memberikan ancaman yang begitu nyata pada Menteri Yoo.

Setelah menghabiskan beberapa jam perdebatan di balai istana, Raja Uiyang tetap teguh pada pendiriannya dengan memilih Menteri Yoo sebagai ketua penyelidikan. Tak peduli dengan beragam argumen yang di kemukan Menteri Min dan fraksinya, Raja Uiyang tak bergeming. Pria berjubah merah itu bahkan meninggalkan aula pertemuan dengan wajah murka. Dan Ibu Suri Agung Park telah mengetahui seluruh kejadian di pertemuan dari orang kepercayaannya yang ia tempatkan sebagai salah satu pelayan di kediaman cucu buyutnya tersebut.

"Hamba pastikan Daewang Daebi Mama beserta Gwi in Mama akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Mohon Anda berdua tak perlu cemas memikirkan penyelidikan ini," jawab Menteri Yoo dengan mantap.

"Lalu, dengan jaminan apa kau bisa membuktikan bila hasil penyelidikan ini sesuai dengan keinginan kami, Daegam?"

Kyubok meletakkan kembali cawan tehnya dan memandang tajam Menteri Yoo. Kedua maniknya berusaha menilai pejabat istana yang sebentar lagi akan menjadi ujung tombak segaal rencananya. Kyubok tak ingin salah melangkah ataupun cepat mempercayai seseorang. Wanita istana tersebut tak ingin menghancurkan impiannya untuk yang kedua kalinya.

"Hamba akan melakukan apa saja agar hasil akhir penyelidikan ini dapat membuat Daewang Daebi Mama dan Gwi in Mama puas."

Kyubok mendengus sinis mendengar jawaban klise yang diberikan Menteri Yoo. Sekalipun Kyubok tahu jika Menteri Yoo berasal dari fraksi yang mendukungnya, Kyubok tak ingin terburu – buru mempercayai lelaki berjubah menteri tersebut.

Dengan cepat, Kyubok merogoh kantung kecil yang tersembunyi di balik dangui yang ia kenakan dan mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi sudah ia persiapkan. Kyubok meletakkan sebuah botol kecil di atas meja dan maniknya bergerak kembali memperhatikan raut wajah Menteri Yoo.

"Aku dengar jika putra bungsumu kemarin gagal dalam ujian masuk sebagai pejabat, Daegam. Jika kau bisa melakukan apa yang kuinginkan, maka aku bisa membujuk Jeonha untuk memberikan rekomendasi pada putramu dan menempatkannya di Uigembu. Bagaimana menurutmu, Daegam?"

Menteri Yoo terkejut mendengar ucapan Selir Hong. Lelaki tersebut tak pernah menyangka jika Selir Hong mengetahui segala sesuatu yang terjadi padanya. Termasuk kondisi terakhir mengenai putra bungsunya yang kembali gagal dalam ujian masuk pegawai istana. Di sudut hatinya, Menteri Yoo yakin, ia dan keluarganya akan mendapatkan kemakmuran besar jika ia bisa mendapatkan kepercayaan dari Ibu Suri Agung Park dan Selir Hong. Lalu, alasan apakah yang membuatnya menolak kesempatan emas tersebut?

Senyum merekah di wajah Menteri Yoo. Kepalanya mengangguk cepat dan memahami apa yang di inginkan Selir Hong dengan botol kecil tersebut. segera, tangannya terulur untuk mengambil botol kecil itu dan menundukkan kepalanya dihadapan Ibu Suri Agung Park dan Selir Hong.

"Hamba akan melaksanakan perintah Anda, Mama. Mohon tak perlu cemas. Anda berdua akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan segera, jika perlu besok pagi kabar baik itu akan Anda dengar."

"Tentu,Daegam. Aku mengharapkan kabar baik besok pagi," sahut Kyubok sambil tersenyum dan kembali menyesap tehnya.

Tawa membahana terdengar dari Ibu Suri Agung Park yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi yang terjadi antara Selir Hong dan Menteri Yoo. Wanita istana itu amat sangat puas dengan kemampuan kedua pion yang akan ia gunakan tersebut. Ibu Suri Agung Park yakin, masa kejayaan yang sempat lepas dari tangannya akan kembali dengan bantuan dua pion yang ia tempatkan.

"Aku sungguh bangga pada intuisimu, Gwi In. Kau memang sangat tepat menilai orang. Dan untukmu Yoo Daegam, aku tentu mengharapkan hal yang sama dengan Gwi in. Kuharap kabar baik itu akan datang esok pagi."

~TQS~

Esok paginya, rombongan dayang penyelidik internal bergerak menuju bagian istana belakang, tepatnya ke tempat para dayang tinggal. Hari ini, sesuai dengan dekrit keputusan yang telah dikeluarkan Raja Uiyang kemarin, penyelidikan mengenai kasus keguguran Selir Hong dimulai. Penyelidikan tidak hanya melibatkan Uigembu tetapi juga melibatkan Kantor Penyelidikan Internal.

Para dayang penyelidik dengan cepat membagi tugas dan mulai menggeledah satu persatu kamar para dayang. Mereka berusaha mencari segala sesuatu yang mungkin terlihat mencurigakan. Para dayang tersebut membongkar dan mengobrak – abrik pakaian, futon, bahkan buku – buku milik dayang istana.

Hingga, sebuah pekikan seorang dayang penyelidik, membuat perhatian para dayang penyelidik lain tertuju kepadanya.

"Mamanim! Mamanim! Saya menemukan sesuatu yang mencurigakan!"

Dayang muda tersebut segera menyerahkan sebuah botol kecil yang ia temukan di salah satu kamar dayang. Dayang penyelidik senior itu mengamati botol tersebut sebelum membuka gabus penutupnya dan mengendus sedikit aroma isi botol itu.

"Dari mana kau mendapat ini?" tanya Dayang senior yang tadi mengendus isi botol.

"Saya mendapatkannya dari salah satu kamar dayang yang bertugas di istana tengah, Mamanim."

Dayang senior tersentak mendengar penjelasan yang diberikan anak buahnya tersebut. Ekspresi serta tingkah mencurigakan yang diperlihatkan dayang senior yang mengendus itu, membuat rasa penasaran dayang senior yang berdiri di sebelahnya muncul.

"Dayang Kim, apa kau bisa memastikan isi botol tersebut?" tanya dayang senior lainnya.

Dayang senior Kim tak langsung menjawab. Tenggoroknya terasa kering ketika menyadari kebenaran yang tak dapat disangkal dari bukti yang telah ditemukan. Dengan kaku, kepala dayang senior Kim mengangguk. "Ye. Ini adalah racun yang biasa digunakan sebagai penggugur kandungan."

~TQS~