"Kau pikir kau lebih baik dariku, hah?! Setidaknya aku terlahir sebagai seorang putri bangsawan! Bukan kau yang lahir dari rahim selir seorang tuan bangsawan! Kau justru yang lebih rendah dariku!"
Selir Hong masih terus mengeluarkan amarahnya pada Selir Yoon. tak ketinggalan, tangan wanita itu terus menampar wajah Selir Yoon, tak peduli jika kini sudut bibir Selir Yoon sudah mengeluarkan darah dan menangis memohon ampun padanya.
Sementara itu, para dayang hanya bisa berdiri ketakutan menyaksikan kejadian tersebut. mereka tak berani memisahkan Selir Hong yang terus menganiaya Selir Yoon. Tanpa ada yang sadar, sejak tadi Ratu Heo berdiri menyaksikan tindakan Selir Hong yang begitu brutal pada Selir Yoon.
Manik hitam Ratu Heo memperlihatkan sorot dingin yang menakutkan. Sang Ratu begitu marah melihat tingkah Selir Hong yang begitu semena – mena hanya karena kondisinya yang sedang hamil. Tangan Sang Ratu yang tersembunyi di balik dangui merahnya tampak mengepal dengan kuat.
"Kau wanita jalang pantas mendapatkan semua ini dariku!" geram Selir Hong.
"Apa yang sedang terjadi disini?!"
Sebuah suara yang begitu dingin menginterupsi tindakan Selir Hong yang hendak kembali memberikan tamparannya pada Selir Yoon. Tangan Selir Hong terhenti di udara setelah mendengar sebuah pertanyaan mengganggu dirinya. Wanita yang tengah berbadan dua itu menoleh dan menemukan Sang Ratu menatap tajam padanya.
Selir Yoon merasa lega melihat kehadiran Ratu Heo di kediamannya. Sambil menangis, wanita muda itu perlahan duduk di tanah. Tangannya dengan gemetar berusaha menutupi dadanya yang kini sudah terbuka karena bagian depan danguinya tadi dirobek paksa oleh Selir Hong.
"Apa yang sedang terjadi disini ? Apa tidak ada yang mau menjelaskan padaku ?" suara Sang Ratu begitu tenang tapi penuh dengan ancaman. Mata Ratu Heo menatap satu persatu para dayang istana yang kini menundukkan kepalanya berusaha menghindari tatapan Ratu Heo.
Sementara itu, Selir Hong tak terintimidasi dengan aura mencekam yang ditebarkan Ratu Heo. Selir Hong berdiri dengan ekspresi angkuhnya. Sama sekali tak terlihat jika Selir Hong baru saja tertangkap basah melakukan sebuah pelanggaran.
Menyadari Selir Hong yang semakin arogan dengan kehamilannya bahkan berani bertindak kasar pada selir lainnya membuat Ratu Heo marah. Di bawah kepemimpinan Ratu Heo, istana dalam tampak begitu damai. Bahkan, para selir pun menghormati Ratu Heo dengan sangat baik, sehingga tak pernah terjadi keributan seperti ini. itu sebabnya, Ratu Heo sangat marah saat mendengar keributan yang terjadi antara Selir Hong dan Selir Yoon. terlebih, melihat Selir Hong yang bahkan berani menatapnya tepat di mata, membuat emosi Ratu Heo semakin muncul di permukaan hatinya.
"Tampaknya, ada yang perlu mendapatkan peringatan dariku," gumam Ratu Heo lebih pada dirinya sendiri.
~TQS ~
PLAK
PLAK
PLAK
Selir Hong menggigit bibir bagian dalamnya berusaha menahan perih yang tengah ia rasakan. Suasana ruangan tersebut begitu tenang, tidak ada percakapan yang terjadi, hanya suara pukulan yang terdengar memenuhi ruangan.
Ratu Heo mengawasi Dayang Choi yang tengah memberikan hukuman pada Selir Hong menggunakan batang kayu. Meskipun sudah terlihat bercak merah yang menghiasi betis Selir Hong, Ratu Heo sama sekali tak berniat menghentikan Dayang Choi yang terus memukuli betis dari Selir Hong.
"Aku harap, setelah ini kau bertindak lebih bijaksana lagi, Hong So Ui. Selama ini, tidak ada seorangpun yang berani membuat keributan di harem istana. Tidak peduli seberapa tinggi status kelahiranmu dan Yoon So Yong, yang jelas aku benci keributan," jelas Ratu Heo sambil menyesap tehnya dengan tenang.
PLAK
PLAK
PLAK
Selir Hong terdiam sambil menahan airmatanya agar tak jatuh merasakan sakit yang kini tak hanya dirasakan betisnya, tapi menyebar ke seluruh tubuhnya. lebih dari itu, Selir Hong merasa sangat terhina karena Ratu Heo lebih membela Selir Yoon. Rasa bencinya pada Ratu muda itu semakin memuncak. Kedua tangannya yang tengah menahan seuran chima yang ia kenakan, kini mengepal dengan kuat. Tanda jika wanita itu menahan kemarahannya.
Pintu ruangan Ratu Heo, tiba – tiba dibuka dengan paksa, membuat Dayang Choi menghentikan gerakannya yang hendak mendaratkan pukulan pada betis Selir Hong. Dayang Choi tersentak kaget saat melihat kehadiran Ibu Suri Agung Park yang masih berdiri di ambang pintu. Tatapan Ibu Suri Agung Park tertuju sepenuhnya pada betis Selir Hong yang kini sudah berdarah – darah.
Dengan wajah marah, Ibu Suri Agung Park melangkah masuk ke dalam ruangan dan merebut batang kayu yang dipegang Dayang Choi, dan melemparnya ke sebrang ruangan. Nafas Ibu Suri Agung Park terdengar kasar, mata tuanya berkilat penuh kemarahan pada Ratu Heo yang kini membungkuk hormat padanya.
"Jelaskan, Jungjeon. Apa yang sebenarnya terjadi disini ?!" geram Ibu Suri Agung Park.
Ratu Heo menegakkan kembali tubuhnya dan menundukkan sedikit wajahnya di hadapan Ibu Suri Agung Park. Saya sedang memberikan tindakan disiplin pada Hong So Ui, Daewang Daebi Mama. Semua ini saya lakukan untuk mempertahankan kedisiplinan di istana dalam. Mohon Anda tak perlu khawatir."
"Tindakan disiplin? Tindakan disiplin apa yang tengah kau terapkan pada Hong So Ui!" Suara Ibu Agung Park semakin meninggi setelah mendengar penjelasan yang diberikan Ratu Heo padanya.
Tanpa sedikitpun merasa gentar, Ratu Heo menyunggingkan senyuman tipis di wajahnya. Sang Ratu tak merasa takut menghadapi Ibu Sur Agung Park yang tengah marah besar padanya. Dengan tenang, Ratu Heo kembali memberikan penjelasan pada wanita tua tersebut.
"Hong So Ui melakukan kesalahan besar di mata saya, Daewang Daebi Mama. Ia berani membuat keributan dengan menganiaya Yoon So Yong, hanya karena rumor tak berdasar. Sebagai pemimpin di istana dalam, saya tak bisa berdiam diri melihat keributan seperti ini, Mama. Itu sebabnya, saya memberikan hukuman pada Hong So Ui untuk mengingat kedudukannya sebagai keluarga kerajaan."
"Tidakkah kau ingat jika Hong So Ui tengah mengandung, Jungjeon? Apa perlu tindakan seperti ini di ambil mengingat kondisinya yang tengah hamil?"
"Kondisi Hong So Ui yang tengah hamil saat ini, bukan menjadi alasan ia bisa terlepas dari hukuman. Sebagai pemimpin dari harem istana, sudah menjadi tugas saya mengawasi dan menjaga seluruh keluarga kerajaan termasuk kondisi Hong So Ui dan Yoon So Yong. Saya harap Anda tak perlu cemas dengan kondisi Hong So Ui hanya karena hukuman ini, Mama. Semua ini untuk menjaga kedisiplinan harem istana. Jadi, meskipun Anda menegur saya atas hukuman ini, saya rasa tindakan saya jauh dari kesalahan, karena saya hanya menjalankan tugas sebaik mungkin sebagai seorang ratu dan juga pemimpin istana dalam, Daewang Daebi Mama."
Ibu Suri Agung Park tak bisa menutupi rasa terkejutnya mendengar ucapan Ratu Heo yang seolah menyiratkan dirinya tak bisa menghentikan hukuman yang diberikan pada Selir Hong hari ini. Wanita istana itu hanya bisa menatap Sang Ratu dengan tatapan tajam dan kedua tangannya yang mengepal kuat di balik dangui biru yang dikenakannya. Ibu Suri Agung Park menyadari, Ratu Heo telah memberikan batasan kekuasaan atas pengaruhnya di istana dalam.
~TQS~