"Kau belum memikirkan apa yang aku katakan kepadamu?"
Suara Arsyi sudah terdengar menyebalkan di seberang sana. Devano hanya diam saat menerima panggilan gadis itu di jam kerja. Sepertinya Arsyi benar-benar serius tentang ini.
"Kenapa tidak kau saja yang mencari pacar lalu menikah?"
Devano menelan air liurnya. Tidak mungkin. Sebuah mimpi buruk menikah dengan Arsyi ia akan sakit telinga jika itu terjadi.
"Lagipula kau tampan, kau berbakat, akan terdengar aneh jika kau tidak bisa mendapat satu pacar saja, ahh Devano kau buruk sekali!"
Kesal, marah dan jengkel saat mendengar perkataan Arsyi barusan, sampai Devano mengepalkan tangannya dan bertekad untuk menantang Arsyi.
"Aku akan mendapatkan seorang pacar! Lihat saja!"
Arsyi tersenyum di seberang sana, pancingannya berhasil. Ya, Devano tidak mau kalah dan tidak mau diremehkan, jadi dengan ini Arsyi yakin bahwa sebentar lagi akan ada kabar indah untuk dirinya.