Janji tetaplah janji.
Ashela bangun pagi ini. Sudah setahun sejak kepergian Defansa.
Hari ini pun sama, Ashlea berhenti sejenak di jembatan yang menjadi sumber lukanya selama ini. Tak lupa juga sekuntum mawar putih kesukaannya ia letakkan di pinggir jembatan itu, entah siapa saja mengambil bunga yang ditaruhnya setiap hari, atau bisa saja bunga itu terbang terbawa angin atau tergilas ban kendaraan. Sayang sekali.
Dengan tatapan nanar, Ashlea juga menghirup nafas panjang, menutup matanya sebentar membiarkan angin menerpa wajahnya yang kian semakin berseri setiap harinya.
Ah, gadis itu juga masih tahap rehabilitasi, dan sebulan lagi itu akan berakhir, maka Ashlea sudah dinyatakan sembuh dari berbagai trauma obat-obatan yang ia konsumsi dulu. Ada cerita menyakitkan di sana, dan Defansa adalah penyembuhnya sehingga timbul luka baru, sayang Defansa juga penyebabnya.