"Den Rayhan bangun, sudah siang, waktunya sekolah!"
Bibi sedang membangunkan Rayhan yang pagi ini belum juga bangun dari tidurnya. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi.
"Den, bangun! Sudah siang."
Tok... Tok... Tok...
Bibi pun menyerah membangunkan Rayhan, beliau memilih untuk turun dari lantai dua dan kembali ke dapur untuk menemui Mami Rayhan yang sedang membuat susu untuk putranya dan teh untuk suaminya.
"Belum bangun juga bi?" Tanya Mami Rayhan yang mendengar langkah kaki mulai mendekat, dia yakin itu bibi. Karena tidak mungkin suaminya.
"Belum nyonya, di ketuk-ketuk pintunya juga belum ada jawaban. Sudah saya panggil-panggil juga tidak ada jawaban." Kata bibi.
Mami Rayhan menghela napas pelan. Sudah biasa seperti ini, putranya itu sulit dibangunkan.
"Pasti tadi malam begadang itu. Waktunya sekolah tetap aja, tidur malam-malam." Gerutu mami Rayhan.
Mami Rayhan mencuci tangannya lalu menuju kamar putranya yang masih tertutup rapat.