Rayhan baru saja membuka matanya, tetapi ia sudah mendengarkan suara orang yang sedang muntah-muntah, bisa dipastikan itu adalah Nara. Dengan segera, Rayhan beranjak dari tidurnya. Ia memasuki kamar mandi, dan benar saja, Nara sedang memuntahkan isi perutnya di wastafel.
Rayhan memijat tengkuk Nara untuk membantu istrinya itu. Rayhan tidak tega jika melihat Nara seperti ini. Sudah hampir satu Minggu ini, Nara selalu muntah-muntah di pagi hari.
Nara membasuh mulutnya lalu berdiri dengan napas yang tidak beraturan. Rayhan segera menarik tubuh Nara ke dalam pelukannya.
"Udah, sayang? Masih mual nggak?" Tanya Rayhan.
Nara yang berada di dalam pelukan Rayhan menggelengkan kepalanya. Nara masih berusaha menahan rasa mual yang terus menyerang perutnya. Mungkin jika bisa muntah, akan terasa lebih ringan. Namun, setiap pagi Nara selalu merasa mual tanpa muntah.