Nara baru saja menyelesaikan kegiatan belajarnya, senyumannya langsung mengembang saat ia melihat ada telepon dari Rayhan, tetapi saat ia menjawab teleponnya, Rayhan sudah membuat Nara sakit hati.
"Kalau kamu emang nggak percaya sama aku, setidaknya nggak usah tanya-tanya soal aku ke teman-teman kamu. Bisa aja mereka jelek-jelekin aku." Kata Rayhan dari seberang sana.
"Apa sih maksud kamu, Ray? Aku nggak ngerti." Kata Nara dengan bingung.
Nara memilih tempat yang sepi, supaya tidak ada yang mendengar tentang pembicaraannya dengan Rayhan. Nara memilih taman belakang kampusnya.
"Nggak usah sok nggak tau. Kamu bilang apa aja sama Sena? Dia tiba-tiba datangin aku marah-marah, pake segala bilang kalau Nina berani buka hp aku segala. Dia teman aku, wajar aja kalau dia berani buka-buka hp aku." Kata Rayhan masih dengan emosinya.