Nara terus menggerutu karena Rayhan yang membangunkannya dengan paksa, padahal malam ini ia sedang mengumpulkan tenaga yang akan ia gunakan untuk jalan-jalan besok.
Tetapi, kekasihnya itu terus-menerus mengganggu tidurnya dengan meneleponnya. Ponsel Nara sudah gadis itu matikan, tetapi Rayhan justru semakin brutal dengan tiba-tiba membuka pintu hotel yang mereka tempati. Benar-benar menyebalkan.
Dan yang paling membuat Nara bingung adalah Sena. Di mana gadis yang dari semalam tidur bersamanya, kenapa tiba-tiba menghilang tidak ada di sampingnya?
Nara terus-menerus menggerutu dan marah-marah kepada Rayhan, tetapi kekasihnya itu hanya diam saja dan memasang wajah tanpa rasa bersalah.
"Aku ngantuk, Ray. Kamu kenapa malah ganggu waktu tidur aku sih?" Nara berkata dengan bibir mengerucut.
"Diem, sayang! Nurut aja sama aku, ya." Kata Rayhan dengan lembut.
"Iya, aku nurut sama kamu. Tapi kita mau ke mana? Ini gelap banget loh. Aku takut."