Rayhan menyusupkan wajahnya pada leher Nara saat gadis itu sedang berbaring diruang tengah sambil memainkan ponselnya. Tak lupa tangan Rayhan juga melingkar dengan indah diperut Nara.
"Geli, kamu napasnya di leher gini." Kata Nara sambil berusaha menjauhkan wajah Rayhan dari lehernya.
"Bentar doang, yang. Dingin banget loh ini." Kata Rayhan, suaranya terdengar begitu dalam, mungkin karena wajahnya yang ia letakkan di leher Nara.
Saat malam tiba, di mana mereka akan membuat acara bakar-bakar, hujan justru turun dengan deras. Di sini yang memang dasarnya selalu dingin menjadi lebih dingin lagi. Dan akhirnya, acara mereka untuk membakar jagung, ayam dan ikan itu gagal total.
"Heh, malah bikin adegan dewasa nih anak dua." Celetuk Nanda yang baru saja masuk ke ruang tengah. Memang tadinya Nara hanya duduk sendiri saja.
"Wah ini mah udah nggak benar. Mana si Nara masih di bawah umur lagi." Lanjut Sena yang ikut bergabung di sana.