Rayhan berdecak kesal saat ponselnya terus berdering dan mengganggu tidurnya. Ia meraih benda canggih yang berada di atas nakas kamarnya.
Dengan mata yang masih mengantuk, Rayhan melihat siapa yang menghubunginya pagi-pagi ini. Rayhan menghela napas saat melihat Nara yang meneleponnya. Ingin marah tetapi ini kekasihnya.
Panggilan suara on.
"Halo! Kenapa, yang? Ini masih pagi loh. Kamu udah telepon aja." Sapa Rayhan dengan mulut yang terus menguap.
"Kamu baru bangun, ya?" Tebak Nara.
"Iyalah, yang. Ini masih pagi banget loh. Kenapa, sayang?"
"Ih, pagi apanya sih! Ini udah jam setengah 11. Kamu lupa, ya, katanya mau nemenin aku ambil mobil!"
Mendengar Nara yang sedang protes itu membuat Rayhan langsung terbangun. Ia benar-benar lupa jika hari ini ia akan menemani Nara mengambil mobil gadis itu yang masih berada di bengkel.
"Maaf, ya, sayang. Aku benar-benar lupa. Aku kira sekarang masih pagi loh." Kata Rayhan.