Nara menggeliat diatas ranjangnya. Sejak pukul setengah lima tadi, ia sudah bangun dan tidak bisa memejamkan matanya lagi. Biasanya ia tidak pernah bangun sepagi ini. Mungkin karena berada di rumah Rayhan, makanya ia tidak bisa tidur terlalu nyenyak. Di pikirannya hanya ada kalimat bahwa ia harus bangun pagi.
Dan sekarang sudah pukul setengah enam pagi, tapi belum ada tanda-tanda orang yang bangun dirumah ini. Nara ingin turun ke lantai satu terlebih dahulu tapi ia tidak berani. Akhirnya sejak satu jam yang lalu ia hanya memainkan ponselnya saja sambil berguling-guling di ranjang.
Saat mendengar suara panci yang terjatuh, barulah Nara tahu jika sudah ada yang bangun dibawah. Ia segera bangun dan merapikan tempat tidurnya.
Setelah selesai mencuci muka dan sikat gigi, Nara segera turun. Di dapur ia menemukan bibi yang sedang mempersiapkan sarapan.
"Selamat pagi, bibi..." Sapa Nara sambil tersenyum. Dan dibalas senyuman juga oleh wanita paruh baya itu.