Rayhan sudah siap untuk pergi ke rumah Nara, sejak tadi malam ia sudah berusaha untuk menghubungi gadis itu. Namun, tetap saja tidak mendapatkan jawaban. Jika sudah seperti ini bisa dipastikan jika Nara marah padanya.
Berkali-kali Rayhan melihat ke arah jam dindingnya. Masih pukul delapan pagi, rasanya sangat tidak pantas jika ia sudah bertamu di jam sepagi ini. Menurutnya, hari ini jam berputar begitu lambat.
"Kamu tumben udah bangun?"
Rayhan melihat ke arah Maminya yang terlihat kotor itu, wanita itu sepertinya sedang menanam bunga di taman belakang. Ia tadi juga melihat Papinya yang keluar dari gudang dengan membawa sebuah cangkul.
"Mau ke rumah Nara Mi." Jawab cowok itu.
Maminya mengernyitkan dahinya. "Kok belum berangkat?" Tanyanya.
"Iya, masih terlalu pagi. Jadi nungguin buat jam 9 dulu, biar agak siangan dikit." Jawab Rayhan.
Maminya mengangguk. "Tunggu ya, mami ada titipan buat Nara." Katanya.