Nara sedang duduk di ranjangnya. Dia juga sedang memegang ponselnya, siap untuk menelpon Rayhan namun ia tidak berani.
Disepanjang jalan pulang dari membeli pecel ayam tadi, Rayhan hanya diam saja tanpa mengajak Nara bicara apapun.
Nara sebenarnya juga heran, tumben sekali Rayhan marah padanya, biasanya dia juga bercanda tapi Rayhan selalu menanggapinya biasa saja.
"Ah elah. Gue kan cuma bercanda aja, mitos sih iya mitos, terus kenapa dia malah marah coba. Kaya apaan sih gitu loh...'
Nara menghembuskan napas pelan. Lalu ia merebahkan tubuhnya.
"Mana besok gue mau jalan-jalan sama yang lain. Kalo ga jadi lagi kan sedih banget. Bayangan gue tentang nge-date bareng sama teman-teman tuh udah indah banget. Kenapa malah marahan gini?!" Nara menggerutu sendiri.
Nara langsung melakukan video call grup bersama teman-temannya.
Video call on.
'hadeh, lihat wajah Lo pada lagi. Bosen banget gue.' kata Sena saat sambungan video sudah terhubung.