"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Bang Bi--" Lintang sangat gembira. "Aku kangen Abang!" teriaknya lagi dengan tangan merentangkan.
"Ya Allah, gembiranya istriku ini. Ya sudah, Mas buatin camilan buat bumil ku ini ya, muach!" seru Aufar mengecup kening Lintang.
"Kemana Ustadz Aufar tadi? Jadi nggak enak deh Abang telpon gini. Sudah sana, jika kamu mau berduaan dulu sama suami kamu," Bintang paham situasi.
"Kangen tau Bang, Bang Rai pulang waktu itu nggak mampir kesini dulu ih." Kesal Airy.
"Jangan ngambek dong, Tuan Putri. 3 tahun lagi Bang Rai pulang, setelah ini." Rayu Raihan.
Banyak yang di ceritakan kepada Raihan, tentang masalah Sari, masalah rumah tangganya dan hal lain lagi. Airy tidak bisa 'tidak' mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada Abang tersayangnya itu.
"Bang, ponakan lahir nggak pulang? Sebentar gitu? Lelaki hebat Airy bukan hanya suami, Papa dan adik saja, tapi Abang peran penting di hidupku juga..." tak terasa air mata Airy mulai terjatuh.