"Lintang, mau kah—" bisik Aufar.
"Jangan bertanya lagi, aku sudah merasakan gerakan itu. Its oke, suamiku. Hm, itu manusiawi. Apakah mau malam ini?" Lintang
Aufar pun menarik selimut. Diselimutinya tubuh mereka berdua. Setelah berdoa, Aufar pun mencium kening istrinya dengan lembut. "Jangan lupa, aku tidak mau, ya, mandi pagi pakai air dingin—" bisik Lintang.
"Jangankan memasak air hangat, bahkan malam ini memanjat pohon untukmu saja Mas, siap!" jawab Aufar semangat.
"Lah, Mas? Orang aku sendiri saja bisa manjat, loh!" seru Lintang.
Krik krik krik.....
Mencegah Lintang berbicara lagi, Adam m*lumat bibir kecil Airy. Dan mereka pun saling memadu kasih malam itu.
"Shh, jangan kenceng-kenceng. " Desis Airy.
"Ini pelan loh, baik aku pelan kan lagi ya." Adam memeluk tubuh Airy dengan erat.