Sudah terakhir ujian saja. Kini, tiga hari lagi pernikahan Lintang dengan Aufar akan segera di laksanakan. Karena sibuk dengan sekolahnya, Lintang dan Bintang malah belum sempat bertemu menanyakan hal yang di maksud oleh Halimatus sebelumnya.
Di empang, Aufar sedang duduk sambil melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Datanglah Lintang yang saat itu memberikan sebuah buku dan pena untuknya.
"Assallamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh!" salam Lintang sambil memberikan buku dan pena tersebut.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh. Lintang, ada apa? Buat apa ini?" tanya Aufar bingung.
"Tulis, ada rahasia apa lagi yang tidak aku ketahui. Eh, ralat. Maksudnya bukan tidak tahu, tapi yang belum aku ketahui. Aku acungi jempol ustadz adalah lelaki yang anteng, pendiam dan tegas. Tapi dulu? Aku mana tahu? Tiga hari lagi pernikahan kita, jika memang belum ada cinta diantara kita, setidaknya harus ada kejujuran di antara kita," tegas Lintang menyodorkan buku dan penanya lagi.