Malam itu, Airy duduk manis di bawah sinarnya rembulan. Sebentar lagi bulan puasa, dan setatusnya kini bukan lajang lagi, tetapi tunangan seorang Ustad. Ia masih bingung akan hal itu, itu sebabnya setelah pertunangannya ia menjadi diam.
"Mungkin juga ini terakhir kalinya aku nangkring, aku sudah jadi tunangan Ustad Adam. Masalah orangtua Rindi juga udah di selesaikan oleh Tante Clara, bahkan besok akan ada sidang dan aku harus menjadi saksi di persidangan itu." Kata Airy yang masih duduk di atas batang pohon.
"Aku senang bertunangan, tapi aku masih bingung gitu loh. Setelah tunangan apa gitu, coba deh besok aku beli novel apa sesuatu yang berhubungan dengan penikahan muda. Ahhhhh pusing aku, lebih baik cari makanan di luar aja lah, berhubungan Ustadzah Ifa udah nggak jadi wali aku hehehe," Airy melompat dari atas pohon tiba-tiba seseorang menjewer telingannya.
"Aw aw, siapa sih ini. Iseng banget deh ah," Kesal Airy.