Setelah Maulana membawa masuk Maulana ke dalam rumah, di depan kamar Maulana malah sudah ada Bagas yang sedang menunggunya. Bagaikan kilat yang menyambar lautan, melihat Bagas hadir kembali. Membuat Nia mengingat kejadian malam penusukan terhadap ustadz Khalid. Tak hanya ingatan itu saja. Bahkan, ingatan ketika Bagas menyetubuhi Nia waktu itu juga ada di pikiran Nia. Saat itu, Nia mulai ketakutan, ia takut jika Bagas akan menyakitinya lagi, dan akan membawa putranya pergi, Maulana.
Bagas yang menyadari akan kehadiran Nia dihadapannya pun menghampirinya dengan wajah tak berdosa dan menyebalkan. Sesungguhnya Bagas hanya menginginkan Nia saja, karena dengan mendapatkan Nia, ia akan mendapatkan Maulana juga. Maulana akan di peralat oleh Bagas untuk menguasai harta milik Ayahnya, yang takut akan dibagi rata dengan saudara-saudaranya. Termasuk adik perempuannya yang telah menikah dengan Devan.
