Setelah adanya lamaran ke sekian kali dari Ustadz Khalid, akhirnya dia pun kembali memikirkan lamaran tersebut. Malam-malam itu dia datang ke rumah Umi Husna untuk menitipkan Maulana karena dirinya hendak pergi mengambil barang yang ada di rumah lama.
"Loh, kamu mau pergi sendiri?" tanya Umi Husna.
"Ada barang yang ingin saya ambil di rumah lama. Juga ada beberapa kebutuhan yang ingin saya beli minimarket terdekat. Jika Umi tidak bisa menjaga Maulana sebentar, saya akan menitipkan foto lanang kepada santri yang sedang menstruasi. Karena tidak mungkin saya menggendong Maulana dengan mengendarai sepeda motor," jawab dan Nia.
"Umi tidak merasa keberatan. Hanya saja, malam-malam seperti ini kamu pergi keluar sendirian Itu apa tidak bahaya?" lanjut Umi Husna.