Acara sudah selesai. Pagi itu, Tamara dan Barack harus kembali ke Amsterdam karena memang tidak bisa tinggal lama di rumah Haikal. Banyak pekerjaan yang sudah mereka tunda demi menyambut kelahiran ketika bayi yang lahir secara bersamaan itu.
"Sayang, jika nanti sudah waktunya anak-anak kamu dan juga anaknya Nia sudah bisa dibawa terbang, kalian ajak mereka ke rumah Mami, ya," ucap Tamara ramah.
"Siap, Mi. Nanti aku akan membawa si kembar dan anaknya Nia ke rumah. Tunggu saja nanti!" seru Amanda.
Tamara membelai wajah putrinya dengan lembut. Kemudian, memanggil Nia juga. Tamara benar-benar Ibu angkat yang hebat sekali. Meski Nia tidak pernah ada di bawah asuhannya, tetap saja Tamara menganggap Nia sebagai putrinya juga. Tamara juga tidak membanding-bandingkan anak dari Amanda maupun dari Nia sendiri. Semuanya dianggap sama di Tamara.