"Amanda, kamu di sini sudah seminggu. Apa kamu tidak merasa kasihan kepada suamimu yang terus saja menanyakan kabarmu di sini?" tegur Tamara.
"Mami tidak suka aku ada di sini? Kenapa sih semua orang membuat aku kesal saja! Jika Mas Haikal ingin aku pulang, seharusnya dia jemput aku di sini!" ketus Amanda.
Krek~
Decit kaki kursi terdengar begitu nyaring di telinga. Tamara berdiri kalau mendengar putrinya berkata ketus seperti itu padanya.
"Apa-apaan ini? Mami tidak pernah mengajarkan kamu menjadi orang yang sombong dan juga angkuh seperti ini, Amanda. Kamu terlalu dimanjakan oleh suamimu, sehingga kamu jadi ngelunjak seperti ini kepada Mami dan suamimu sendiri!" Tamara emosi.
"Amanda Zoetmulder!" sebut Tamara dengan amarahnya. "Kamu boleh tidak hormat kepada Mami karena memang Mami tidak bukan ibu kandung kamu. Tapi kamu tidak boleh sama kurang ajar seperti ini kepada suamimu,"