Setelah susah payah bertahan hidup, akhirnya Nia berhasil kabur di subuh hari. Semua barangnya di bawa dan berusaha keluar dengan sesegera mungkin dari rumah yang mulai sudah menjadi neraka baginya.
"Sakit sekali tangan dan kakiku. Bagas benar-benar gila! Aku sangat lemas. Semoga anak ini tidak apa-apa," gumam Nia dalam hati.
Pintu depan ternyata tidak di kunci semalam. Itu membuat Nia mempermudah untuk melarikan diri. Di luaran sana, tidak jauh dari rumah Bagas, Nia melihat ada mobil milik Laras terparkir di sana. "Loh, bukankah itu mobil milik Laras?" gumam Nia.
Langkah Nia sedikit perlahan mendekati mobil tersebut. Nia merasa heran mengapa mobil Laras ada di sana, tapi Laras tidak segera menjemputnya. "Di mana Laras? Mobilnya ada di sini, tapi orangnya tidak ada?" batin Nia.