"Lalu, aku harus bagaimana?" tanya Nia lirih.
"Mudah saja. Kamu harus mantapkan diri kamu sendiri, Apakah kamu ini benar-benar mencintai Devan atau tidak. Nia, Jangan pernah memberikan seseorang harapan palsu. Atau Kamu sendiri yang akan merugi," sahut Bagas.
"Bagaimana caranya supaya aku bisa mengerti bahwa aku ini benar-benar mencintai kak Devan atau hanya sekedar rasa berterima kasih saja kepadanya?" tanya Nia lagi.
"Yang tahu hanya dirimu sendiri. Tapi coba kamu pikirkan hal ketika dirimu sedang berada dalam kesulitan, siapa orang yang ada dalam ingatanmu. Kamu pejamkan matamu sekarang," ujar Bagas.
Nia pun menuruti apa yang Bagas katakan. Dia memejamkan mata dan mencoba mencari tahu siapa orang yang benar-benar tulus dan juga ada di dalam hatinya selama ini. Ketika ia membacakan mata hanya ada wajah Amanda yang muncul di sana.